Libatkan Dua Bank Daerah, Pengamat: Kasus Korupsi Sritex Harus Diusut Tuntas
Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menetapkan mantan Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Iwan Setiawan Lukminto, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pemberian kredit bermasalah senilai Rp3,58 triliun.
Terdapat dua nama pejabat dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) menjadi tersangka diantaranya Direktur Utama PT Bank DKI Jakarta tahun 2020, Zainuddin Mappa dan Dicky Syahbandinata (DS), Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) tahun 2020.
Menanggapi hal ini, pengamat perbankan Moch Amin Nurdin, menyebutkan bahwa kasus korupsi seperti ini bisa terjadi di semua jenis bank, baik asing, swasta, BUMN maupun milik pemerintah daerah.
Baca Juga: Kasus Sritex Ungkap Lemahnya Pengawasan Kredit Perbankan
Kasus ini dijerat dengan Pasal 2 Ayat 1 atau Pasal 3 juncto pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
“Kalau kejahatan perbankan kan ada UU Perbankan yang mengatur, jika ada penyimpangan, pemberian data-data yang tidak sesuai (penipuan) dan kejahatan perbankan lain, sebenarnya bisa saja diajukan oleh bank apa saja,” kata Amin kepada Warta Ekonomi, Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Ia mengatakan, kasus ini harus perlu diusut tuntas mengingat bank yang terlibat merupakan lembaga milik negara.
“Bank milik pemerintah, baik pusat maupun daerah akan dibuka, karena bisa terkait dengan hal-hal lain di luar UU, kejahatan perbankan, seperti korupsi dan lain-lain,” imbuhnya.
Sementara itu, ia mengatakan jika terjadi penyelewengan dana terhadap bank asing maupun swasta akan ditutup demi menjaga risiko reputasi dan risiko hukum yang mungkin akan muncul.
Baca Juga: Usai BI Rate di Pangkas 25 basis poin, Bos BI Minta Perbankan Turunkan Bunga Kredit
Lebih lanjut, Amin menilai bahwa kasus korupsi yang melibatkan Sritex ini akan berdampak terhadap kualitas kredit bank tersebut. “Pastinya akan memberikan dampak,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Sritex masih memiliki utang sebesar Rp543,98 miliar kepada Bank BJB dan Rp149,7 miliar kepada Bank DKI, dengan total mencapai Rp692,98 miliar.
Secara keseluruhan, total utang perusahaan tekstil tersebut tercatat mencapai Rp25 triliun atau setara dengan US$1,6 miliar yang melibatkan lebih dari 25 bank.
下一篇:Promo PLN Awal Tahun 2024, Tambah Daya hingga 5.500 VA Cuma Bayar Segini!
相关文章:
- Tolak Kampanye Hitam, Timnas AMIN Andalkan Prestasi Anies
- Lindungi Perusahaan China, Beijing Kecam Sanksi Uni Eropa ke Rusia
- FOTO: Kenikmatan Relaksasi di Sauna Terapung Big Branzino
- Dilakukan Mahalini Sebelum Menikah, Apa Itu Tradisi Mepamit?
- 5 Taman di Jakarta Akan Buka 24 Jam, Warga Bisa Nongkrong dan Rekreasi
- Datang ke Met Gala 2024, Doja Cat Tampil Basah Kuyup
- 德雷塞尔大学排名情况及申请条件
- 艺术生日本留学专业如何选择?
- KPU Kota Depok Akui Salah Masukkan Data, Siapa yang Dirugikan?
- 东京艺术大学研究生入学要求及留学费用
相关推荐:
- Baik buat Mata Kamu, 6 Makanan Ini Bikin Penglihatan Tetap Tajam
- Dihantam Hujan dan Angin, Tiang Listrik Terbakar di Rawamangun
- Alasan Rusia Belum Juga Capai Negosiasi Damai Bareng Ukraina
- FOTO: Ritual Menangis untuk Bayi Sumo di Tokyo
- Beredar Informasi Ganjil
- Dihantam Hujan dan Angin, Tiang Listrik Terbakar di Rawamangun
- Treats Everywhere dari Archipelago International, Meruah Rasa Asia
- 美国艺术高中推荐:爱德维艺术高中
- 7 Destinasi Wisata Anti
- ubc大学世界排名情况如何?
- Fly Over Rawa Buaya Retak, Kemacetan Panjang Jadi Imbasnya
- Temukan Kejanggalan, Polisi Bakal Periksa Rekening Ratna Sarumpaet
- Prabowo Sebut DNA Tiongkok Bertebaran di Indonesia
- Pengajuan Perlindungan SYL ke LPSK Ditolak
- DPR: Usut Tuntas Perdagangan Perempuan WNI ke Tiongkok
- Surat Pengajuan Cawagub DKI Masih di Gerindra, PKS: Biar Masyarakat yang Nilai
- Hanya Tata Trotoar, DKI Siapkan Rp175 M
- Malam yang Mulia, Apa Saja Tanda Malam Lailatul Qadr?
- Mandi Pagi atau Malam, Mana yang Lebih Baik untuk Tubuh?
- KPK Duga Novanto Terlibat Suap PLTU Riau