发布时间:2025-06-08 01:43:59 来源:quickq最新版本苹果 作者:热点
JAKARTA,苹果怎么下载quickq DISWAY.ID--Program Makan Bergizi Gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto ternyata tidak berjalan semulus harapan.
Di balik tujuan baik untuk memberikan asupan makanan sehat bagi masyarakat, kini muncul persoalan yang mencoreng pelaksanaannya.
BACA JUGA:Penuhi Gizi Anak Berkebutuhan Khusus, MBG Juga Sasar Pendidikan Inklusi
BACA JUGA:Prabowo Targetkan 82,9 Juta Orang Terima MBG hingga Akhir Tahun 2025, Ini Program Terbesar di Dunia
Perselisihan antara Yayasan MBN dibawah naungan SPPG, selaku pelaksana program dan salah satu mitra dapur di Kalibata, yakni Ira Mesra Destiawati, kini bermasalah.
Harly, kuasa hukum dari Ira Mesra Destiawati, menyesalkan tindakan Yayasan MBN yang diduga tidak membayarkan hak kliennya sebagai mitra aktif dalam pelaksanaan program yang digagas Presiden Prabowo Subianto itu.
"Ibu Ira merupakan wanita tangguh yang di usia senjanya masih bersemangat membantu program Makan Bergizi Gratis. Bahkan beliau rela mencari investor dan menjual aset pribadi demi modal menjadi mitra dapur," ujar Harly kepada wartawan pada Selasa, 15 April 2025.
BACA JUGA:Dorong Percepatan MBG, Bapanas Akan Dukung Penyusunan Regulasi dan Optimalisasi SDM
BACA JUGA:Pemerintah Mau Bangun 3 Dapur Umum MBG Premium, Dekat Lapangan Golf
Menurutnya, kliennya telah bekerja sama dengan pihak Yayasan MBN dan SPPG sejak Februari hingga Maret 2025, dan telah memasak sekitar 65.025 porsi makanan bergizi, yang terbagi dalam dua tahap distribusi. Namun, hingga kini, tidak ada pembayaran yang diterima oleh Ira Mesra.
Permasalahan muncul ketika Ira menemukan adanya perbedaan nilai anggaran yang tidak transparan.
Dalam kontrak perjanjian, harga per porsi tercatat Rp15.000, namun sebagian diubah menjadi Rp13.000.
Bahkan, pihak yayasan diklaim telah mengetahui hal ini sebelum penandatanganan kontrak kerja sama.
"Setelah ada pengurangan, hak kami pun masih dipotong lagi sebesar Rp2.500 setiap porsi. Ini sangat merugikan," kata Harly.
相关文章
随便看看